Pukul 10.00-11.00
Pembuka Dialog: Farli Elnumeri (ISIPII)
Seiring dengan
bertambahnya koleks buku dan bahan bacaan lainnya, suatu TBM mau tidak mau
harus mengatalogkan koleksinya. Proses itu biasanya dilakukan oleh tenaga
khusus yang memang memahami betul konsep, filosofi, dan teknis pengatalogkan.
Tenaga khusus tersebut adalah Pustakawan. Maka TBM seyogianya harus membuka
diri untuk menjalin kerjasama dengan Pustakawan, baik secara pribadi,
komunitas, maupun institusi.
Apalagi sekarang
ini, tuntutan dari masyarakat kepada para Pustakawan ini semakin tinggi. Mereka
diharapkan tidak saja bekerja dalam sebuah institusi yang mapan, tapi juga mau
membantu, turun gunung, langsung ke masyarakat menggairahkan semangat budaya
baca yang dilakukan oleh masyarakat umum melalui kompetensi yang mereka punyai.
Dan beberapa telah
mulai nampak. Pengembangan software otomasi perpustakaan yang bersifat terbuka dan gratis yang bisa
dikembangkan oleh para Pustakawan muda di Jakarta (Komunitas SLIM) bisa kita
ajukan sebagai salah satu contoh. Sistem otomasi tersebut sangat mudah
dioperasikan, dan dapat dimanfaatkan oleh TBM. Sehingga nantinya akan
memudahkan dalam pengelolaannya.
Harapan yang hendak
direngkuh dari Dialog antara Pengelola TBM dan Pustakawan ini adalah
mempertemukan kepentingan antar keduanya. Mengetahui suasana batin dan
kebutuhan masing-masing pihak. Sehingga pada akhir dialog nanti sudah bisa
dipetakan kepentingan dan kebutuhan pengelola TBM dan Pustakawan dan
mempertemukannya dalam program-program yang bisa dicangkokan baik di TBM maupun
di perpustakaan tempat Pustakawan tersebut bekerja. Dengan demikian hubungan
keduanya bersifat sejajar. Menjadi mitra teknis, sekaligus strategis.